Tuesday, May 3, 2016

Konfigurasi Debian 8.4 sebagai Router secara DHCP atau Otomatis




      Pengertian DHCP Server

         DHCP Server merupakan protol yang digunakan untuk meminjamkan alamat ip pada perangkat yang terkoneksi kejaringan. DHCP Server ini memudah kan pengguna yang pemula karena tidak perlu mengatur ip pada pc yang digunakan


      Latar Belakang 

         Latar belakang dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengkonfigurasi PC Server yang memiliki dua buah interfaces sebagai Router.

      Maksud dan Tujuan

        Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memudahkan pengguna awam untuk menggunakan PC agar terhubung ke jaringan tanpa harus mengkonfigurasi ip pada PC yang digunakan untuk terhubung ke jaringan. 

        Alat dan Bahan

1. PC Debian 
2. Kabel UTP
3. PC Client

       Langkah-langkah :

1. Pertama-tama kita konfigurasi terlebih dahulu Ip dari Server kita dengan perintah :
         
        # nano /etc/network/interfaces

2. Kemudian kita atur ip dari setiap interface, Untuk Eth 0 yang terhubung ke internet dan Untuk Eth1
    yang akan digunakan sebagai gateway. 

auto eth0

iface eth0 inet static

          address 192.168.172.2

          netmask 255.255.255.0

          network 192.168.172.0

          broadcast 192.168.172.255

          gateway 192.168.172.1

auto eth1

iface eth1 inet static

          address 10.5..5.1

          netmask 255.255.255.0

          network 10.5.5.0

     

3, Jika sudah sekarang kita install paket yang digunakan untuk DHCP server yaitu :

           # apt-get install isc-dhcp-server

4. Setelah itu kita sekarang kita konfigurasi DHCP Server. Pertama-tama kita konfigurasi dhcpd.conf 
    dengan perintah. 
               
          # nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

5. Setelah masuk kita cari pada bagian slight different maka tampilan defaultnya seperti berikut ini.

# A slightly different configuration for an internal subnet.
#subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.254 {
#  range 10.5.5.26 10.5.5.30;
#  option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
#  option domain-name "internal.exemple.org";
#  option routers 10.5.5.1;
#  option broadcast-address 10.5.5.31;
#  default-lease-time 600;
#  max-lease-time 7200;
#}



6. Maka kita hapus tanda # dari subnet sampai } dan kita konfigurasi seprti berikut ini

 # A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.0 {
  range 10.5.5.2 10.5.5.10;
  option domain-name-servers 10.5.5.1,8.8.8.8,8.8.4.4;
  option domain-name "smkitif.org";
  option routers 10.5.5.1;
  option broadcast-address 10.5.5.255;
  default-lease-time 600;
  max-lease-time 7200;
}







dengan keterangan sebagai berikut ini :

subnet : berisi alamat network dari ip ether1 yang akan digunakan sebagai gateway
netmask : sesuai dari interface eth1
range : ip yang nantinya bisa digunakan.
option domain-name-servers : IP DNS yang akan dibagikan ke client
option routers : IP Address Server
option broadcast-address : IP Broadcast dari Server


7. Setelah itu kita lanjutkan mengkonfigurasi isc-dhcp-server dengan perintah :

        # nano /etc/defaul/isc-dhcp-server

8. Kemudian pada bagian terbawah terdapat inputan 

            INTERFACES=""

          Maka pada bagian ini kita isikan interface yang nantinya terhubung ke client. Disini saya menggunakan eth1. Maka saya isikan seperti berikut.

         INTERFACES="eth1"


9. Jika sudah sekarang kita hanya tinggal start isc-dhcp-server dengan perintah : 

         # /etc/init.d/isc-dhcp-server start

10. Maka sekarang PC client kita dapat terhubung kejaringan secara Automatic tanpa harus
      menkonfigurasi ip dari PC client kita. 

agar dapat tehubung ke jaringan anda dapat melihat tutorialnya di http://www.allaboutyourlife.ga/2016/05/konfigurasi-dhcp-server-agar-terhibung.html

0 komentar:

Post a Comment