TUNTASKAN BELAJAR BAHASA ARAB
Kenapa belajar bahas Arab itu penting bagi para pelajar ilmu Islam? Sebab sumber asli ilmu Islam yang mereka akses semuanya berbahasa Arab.
Bagaimana dengan buku-buku terjemahan? Buku-buku terjemahan itu tidak dapat mewakili bahasa asli 100%. Ada kosakata/istilah yang disulit dicari padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Itu salah satu persoalannya. Saya sebut satu karena banyak persoalan lain yang membuat bahasa terjemahan itu tidak dapat mewakili bahasa asli sepenuhnya. Lagian sudah berapa banyak sih kitab para ulama yang sudah diterjemahkan? Jangan-jangan tidak sampai 5% dari total keseluruhannya.
Yang menarik lagi, rata-rata program kajian selama pandemi (yang banyak diminati para pelajar dan aktivis dakwah) menggunakan kitab berbahasa Arab sebagai muqorror-nya. Tapi bagaimana jadinya kalau pesertanya gagap membaca kitab? Bagaimana mereka memahami materinya? Bagaimana mereka muthola'ahnya?
Mau sampai kapan kita membaca terjemahan? Apa kita mau membaca karya para ulama lewat terjemahan orang lain?
Jangan biarkan ada orang ketiga antara kita dan kitab-kitab para ulama. Mereka (para ulama) berbicara kepada kita dan mengajari kita melalui karya-karyanya, maka jangan biarkan ada hijab antara kita dan mereka. Jangan biarkan ada perantara antara kita dan mereka.
Karena itu, tuntaskan belajar bahasa Arabnya. Tentu bukan tuntas dalam makna benar-benar tuntas yang sampai habis usia kita pun belum tentu tuntas mempelajarinya. Karena sebagaimana ilmu yang lain, bahasa Arab dengan nahwu, shorof dan balaghahnya punya beberapa tingkatan, mulai dari dasar, menengah, dan atas. Minimal kita sampai pada level bisa mengakses dan memahami karya-karya mereka.
Inilah ilmu alat. Ilmu yang dipakai untuk membuka ilmu-ilmu yang lain. Jadi sebelum bermimpi menguasai ilmu yang lain dan sebelum bersemangat belajar yang lain, pelajari dulu ilmu ini sampai tuntas.
Semoga Allah selalu memberi petunjuk dan kemudahan bagi kita semua.
0 komentar:
Post a Comment