Wednesday, November 4, 2020

Reaksi manusia dengan adanya dakwah Islam dan Para Da'i nya



Syaikh Hasan Abdurrahman menjelaskan tentang dampak dakwah Islam pada manusia, dengan ucapannya. Ada 4 golongan manusia menurut dampak yang ditimbulkan dengan adanya dakwah islam dan para Da'inya. 4 golongan tersebut adalah sebagai berikut :

Golongan Pertama, Mukmin

Dia adalah orang yang beriman dengan dakwah kita, membenarkan ucapan kita, mengagumi prinsip-prinsip kita, melihat di dalamnya ada kebaikan yang membuat dirinya tenang dan hatinya tenteram. Terhadap orang seperti ini hendaklah diseru agar segera bergabung dan Arif beramal, sehingga makin banyak jumlah mujahidin dan dia dapat berdakwah seperti dai-dai lainnyä.

Iman tidak membawa makna apabila tidak disertai dengan amal, sebagaimana tidak ada manfaat akidah bagi pemiliknya jika tidak mendorongnya untuk mewujudkannya dan berkorban dijalannya. Demikianlah sesungguhnya, keadaan orang-orang yang terdahulu yang dilapangkan hati mereka oleh Allah swt. untuk menerima hidayah. Mereka mengikuti nabi-nabinya, beriman dengan risalah yang dibawa oleh para Nabi tersebut dan berjuang dengan sungguh-sungguh. Untuk mereka telah Allah swt. sediakan ganjaran yang besar, dan bagi mereka juga ada bagian pahala dari orang-orang yang mengikuti setelahnya, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang-orang tersebut.

Golongan Kedua, Ragu-Ragu

Dia adalah orang yang belum jelas baginya tentang kebenaran, belum mengenal makna ikhlas dan manfaat dakwah, sehingga dia bersikap penuh keraguan. Untuk orang seperti ini kita biarkan disebabkan keraguannya, namun tetap kita anjurkan kepadanya untuk senantiasa berkomunikasi dengan kita secara lebih dekat, melihat aktivitas kita baik dari dekat maupun jauh, membaca buku-buku kita, mengunjungi acara-acara kita, mengenal lebih jauh para aktivis dakwah kita (muslim yang aktivis dan bertakwa). Jika ia melakukan ini, insya Allah ia akan herasa tenteram bersama kita, dan memang demikian pula keadaan orang yang ragu-ragu dari para pengikut rasul-rasul sebelumnya.

 

 

 

Golongan Ketiga, Pengambil Manfaat

Dia adalah orang yang tidak mau memberikan bantuannya kecuali jika dia melihat bahwa ada manfaat yang akan diperolehnya dan keuntungan yang didapatnya dengan pengorbanannya tersebut. Untuk orang seperti ini kita katakan kepadanya, "Kami tidak mengharapkan balasan kecuali pahala dari sisi Allah swt. Jika engkau ikhlas, maka ganjarannya surga”.

Adapun kami, tidak mengharapkan kedudukan apa-apa. Kami tidak memiliki harta. Tugas kami hanyalah berkontribusi dengan apa yang ada pada kami dan berkorban sesuai dengan kemampuan kami. Harapan kami hanyalah ridha Allah swt. dan sesungguhnya, Dia sebaik-baik pelindung dan Penolong. Apabila Allah membuka penutup hatinya dan menghilangkan sifat tamak dari dirinya, maka dia akan mengetahui bahwa apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Dia akan bergabung dengan pasukan Allah untuk berjuang dengan segala yang dimilikinya, dari harta duniawi supaya mendapatkan ganjaran dari Allah swt. di akhirat nanti.

Sesuai dengan makna firman Allah swt., sesungguhnya, "Apa-ana yang ada di sisi manusia akan binasa dan apa-apa yang ada di sisi Allah swt. akan kekal."

Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka sesungguhnya Allah swt. Mahakaya. Allah swt. lebih berhak terhadap diri, harta, dunia, akhirat, mati, dan hidupnya. Dan memang demikianlah keadaan orang-orang yang seperti golongan ketiga ini ketika mereka menolak berbaiat kepada Rasulullah saw. Adalah sikap baginda Rasul saw. dengan memberitahukan kepada mereka bahwa bumi adalah milik Allah swt. yang akan diwariskan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, dan kesudahan adalah bagi orang-orang yang bertakwa.

Golongan Keempat, Menjadi Beban

Dia adalah orang yang berburuk sangka, penuh kecurigaan. Tidak melihat kecuali dengan kacamata hitam kelam. Tidak berbicara tentang kita kecuali dengan lisan yang tajam dan ketus, bergelimang dengan kesombongannya dan terus berada dalam kegelapan. Untuk orang seperti ini, kita berdoa semoga Allah swt. memperlihatkan yang benar itu benar dan menganugerahinya jalan kemudahan untuk mengikuti kebenaran tersebut, dan memperlihatkan yang salah itu salah dan menganugerahinya jalan kemudahan untuk menjauhi kesalahan tersebut.

Kita berdoa semoga kebenaran senantiasa dilimpahkan kepada kita. kita mendoakannya, semoga doa kita dikabulkan. Kita menyerunya, semoga seruan kita diterimanya. Kita berdoa kepada Allah swt, karena Dialah tempat kita berharap. Sesungguhnya, Allah swt. Telah menurunkan ayat kepada Nabi saw. tentang hidayah terhadap segolongan manusia dalam firman-Nya, "Sesungguhnya, engkau (Muhammad) ilak dapat memberikan hidayah kepada orang yang engkau kehendaki, wapi Allah memberi hidayah kepada siapa saja yang dikehendakinya."

Kita terus mencintai orang-orang yang termasuk dalam golongan ini, kita mengharapkan mereka akan kembali ke jalan yang benar dan yakin dakwah kita. Slogan kita terhadap mereka adalah sebagaimana ditunjukkan Nabi saw. dalam doanya,

اللهم اغفر لقومي فإنهم لا يعلمون

"Ya Allah, ampunilah kaumku karena sesungguhnya, mereka tidak mengetahui."

Demikianlah, manusia selalu melihat pada pembesar-pembesar Islam, karena mereka memahami secara mendalam tentang spirit masa kini, Islam dan ajaran-ajarannya. Islam adalah Islam. Spirit yang penuh dengan kreasi, pemikiran, cemerlang, bersinar gemilang, kuat membaja, kebenaran yang memancar, cerah ceria, dan terang benderang. 

0 komentar:

Post a Comment